OLEH-OLEH KHAS KOTA BIMA

Kota Bima, yang terletak di ujung timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, bukan hanya dikenal dengan sejarah Kesultanan Bima yang megah, tetapi juga dengan kekayaan budaya, kuliner, dan kerajinannya. Wisatawan yang berkunjung ke Bima biasanya tidak ingin pulang dengan tangan kosong, karena daerah ini menyimpan berbagai pilihan oleh-oleh khas yang unik dan sarat makna. Mulai dari camilan tradisional hingga kain tenun indah, semuanya mencerminkan kekayaan alam dan budaya masyarakat Bima yang ramah serta kreatif.

1. Kain Tenun Bima

Salah satu oleh-oleh paling ikonik dari Kota Bima adalah kain tenunnya. Tenun Bima dikenal dengan motif yang khas, warna-warna yang tegas, dan proses pembuatannya yang masih dilakukan secara tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin. Kain tenun ini tidak hanya digunakan sebagai busana adat, tetapi juga populer sebagai bahan untuk kebaya, syal, selendang, hingga dekorasi rumah HONDA138.

Motif-motif tenun biasanya mengambil inspirasi dari lingkungan sekitar, seperti bentuk bunga, burung, dan pola geometris, yang masing-masing mengandung simbolisme kehidupan dan filosofi masyarakat Bima. Membeli kain tenun Bima berarti ikut melestarikan warisan budaya lokal sekaligus membantu para penenun, yang sebagian besar adalah perempuan di pedesaan. 

2. Kopi Tambora

Meski Tambora lebih terkenal dengan letusan dahsyatnya di abad ke-19, kawasan sekitar gunung ini juga menjadi penghasil kopi unggulan. Kopi Tambora, yang dibudidayakan di kawasan pegunungan sekitar Gunung Tambora, menawarkan cita rasa unik dengan aroma yang kaya, tingkat keasaman yang seimbang, serta rasa manis yang halus di akhir seduhan. Jenis kopi arabika dari daerah ini kerap menjadi incaran para penikmat kopi nusantara.

Kopi Tambora biasanya dijual dalam bentuk biji sangrai atau bubuk siap seduh. Banyak wisatawan membeli kopi ini sebagai oleh-oleh karena selain rasanya istimewa, kopi Tambora juga menjadi simbol kesuburan tanah Bima dan Sumbawa setelah bencana vulkanik di masa lalu.

3. Madu Bima

Tak hanya kopi, Bima juga dikenal luas sebagai penghasil madu murni dengan kualitas unggulan. Madu hutan Bima dikenal murni, tidak dicampur bahan tambahan, dan dipanen secara tradisional dari hutan-hutan di sekitar daerah pegunungan. Rasanya manis alami dengan aroma khas yang kuat, cocok untuk diminum langsung, dicampur dalam minuman hangat, atau digunakan sebagai bahan obat tradisional.

Madu Bima dipercaya memiliki khasiat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan luka, dan menjadi sumber energi alami. Tidak heran jika madu ini menjadi salah satu oleh-oleh favorit wisatawan, apalagi tersedia dalam kemasan botol praktis yang mudah dibawa pulang.

4. Susu Kuda Liar

Susu kuda liar adalah minuman khas Nusa Tenggara Barat yang juga terkenal di Bima. Susu ini berasal dari kuda liar yang merumput bebas di padang savana Bima dan Sumbawa. Susu kuda liar diyakini bermanfaat untuk menambah stamina, mendukung kesehatan pencernaan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Susu kuda liar umumnya dikemas dalam botol kecil dan memiliki rasa yang khas: tidak terlalu manis, sedikit asam, dan menyegarkan. Karena sifatnya yang alami, susu ini harus disimpan dalam suhu sejuk atau segera dikonsumsi. 

5. Kue Karawo dan Jaje Tarek

Selain produk alam dan kerajinan, Bima juga memiliki kekayaan kuliner tradisional yang bisa dibawa pulang. Salah satu contohnya adalah kue karawo, camilan manis yang terbuat dari tepung beras atau tepung ketan, kemudian diolah dengan digoreng atau dipanggang. Rasanya renyah, gurih, dan cocok disantap bersama teh atau kopi.

Ada juga jaje tarek, penganan berbentuk memanjang yang dibuat dari gula merah dan tepung ketan. Teksturnya kenyal dan manis, sehingga disukai anak-anak maupun orang dewasa. Kedua camilan ini biasanya dijual dalam kemasan sederhana di pasar tradisional atau toko oleh-oleh, dan harganya sangat terjangkau.

6. Minyak Sumbawa

Produk herbal lain yang sering diburu wisatawan di Bima adalah minyak Sumbawa. Meskipun namanya berasal dari Pulau Sumbawa secara umum, minyak ini juga diproduksi oleh masyarakat Bima dengan resep turun-temurun. Minyak Sumbawa terkenal sebagai obat pijat dan urut untuk mengatasi pegal, nyeri otot, atau memar.

Minyak ini terbuat dari bahan alami, seperti rempah-rempah dan akar tumbuhan, sehingga aromanya khas dan menenangkan. Banyak wisatawan membelinya untuk oleh-oleh praktis yang bermanfaat, karena mudah dibawa dan digunakan kapan saja.

Kerajinan Kayu dan Anyaman

Selain kain tenun, masyarakat Bima juga menghasilkan berbagai kerajinan tangan dari kayu dan anyaman daun lontar atau bambu. Kerajinan ini mencakup berbagai produk, mulai dari miniatur rumah adat, kotak perhiasan, topi, tas, hingga tikar anyaman.

Kerajinan kayu Bima biasanya dihiasi ukiran sederhana namun elegan, mencerminkan budaya lokal yang bersahaja. Sementara kerajinan anyaman lebih menonjolkan fungsi praktis, namun tetap artistik dan bernilai estetik. Wisatawan dapat menemukan produk ini di sentra kerajinan atau pasar tradisional dengan harga bervariasi sesuai ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Ikan Kering dan Sambal Bima

Bima juga terkenal sebagai wilayah pesisir yang memproduksi beragam olahan ikan kering serta sambal tradisional khas daerahnya. Ikan kering Bima, seperti teri atau ikan asin lokal, memiliki cita rasa gurih dan awet disimpan. Sedangkan sambal khas Bima umumnya terbuat dari cabai lokal yang pedas, dipadukan dengan berbagai rempah, dan biasanya dikemas dalam botol kecil siap konsumsi.

Oleh-oleh kuliner ini cocok untuk wisatawan yang menyukai rasa pedas atau ingin membawa pulang cita rasa khas Bima ke rumah. Memasak nasi panas dengan lauk ikan kering Bima dan sambalnya dijamin mengingatkan kembali pada suasana liburan di kota ini.


Penutup

Oleh-oleh khas Kota Bima mencerminkan kekayaan alam, tradisi, dan kreativitas masyarakatnya. Dari kain tenun yang sarat makna budaya, kopi Tambora yang harum, madu hutan yang menyehatkan, hingga camilan manis dan kerajinan tangan yang indah, semua pilihan ini memberikan kesan mendalam bagi para wisatawan.

Membawa pulang oleh-oleh dari Bima bukan sekadar membeli barang, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya dan mendukung ekonomi lokal. Jadi, jika berkesempatan mengunjungi Kota Bima, sempatkanlah singgah di pasar tradisional atau toko oleh-oleh untuk membawa sepotong kecil Bima pulang bersama Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *